SURAT KECIL BUAT SANG AYAH - Aforisme

Pengertian, Contoh, Jenis dan Kumpulan Aforisme

ads
<< CHIP MURAH 082250500400 >> << TERPERCAYA >>

Post Top Ad

Your Ad Spot

Monday 23 March 2015

SURAT KECIL BUAT SANG AYAH


Di malam ini aku tak kuasa untuk menahan air mata yang keluar secara perlahan,sampai akhirnya aku merangkai sebuah kata-kata yang sederhana lewat sebaris surat kecil ini,
Kurang lebih 3 tahun,Allah telah memanggil orang yang sangat Istimewa dalam hidup ku, dengan kenyataan ini aku ikhlas akan kehilangan seorang ayah,..
Surat ini aku buat untuk sedikit mengobati rasa kangen aku kepada ayah.'

Dear Ayah,
Surat ini aku buat untuk mengungkapkan perasaanku untuk ayah yang terkadang tak mampu aku sampaikan secara langsung sampai saat ini.
Ku ingin ayah tahu apapun yang terjadi ,aku akan selalu mencintaimu.
Ayah,,,maafkan aku jika aku tidak bisa menjadi apa yang kau harapkan,tapi aku janji untuk terus menjadi yang terbaik dimata mu.
Ayah,,maafkan bila aku tak sekuat yang kau bayangkan,karna sesungguhnya aku masih belajar dan berusaha untuk mendaki gunung kehidupan.
Dan aku masih berusaha mengejar jejak ayah yang sudah jauh diatasku.
Ayah,,maafkan jika aku menangis,itu karna aku membutuhkan mu untuk menggenggam tanganku.
Jangan marahi aku,.karna sesungguhnya rapuhnya aku adalah pertanda bahwa aku masih membutuhkan mu untuk mendekapku dan menguatkanku.
Ayah,maafkan aku jika terkadang aku terlihat kesal dengan sikapmu,sesungguhnya aku tidak bermaksud untuk menampakan ekspresi itu.
Maafkan aku ayah,beri aku waktu untuk mencerna makna tersirat yang kau berikan.
Jangan melihatku dengan tatapan kecewa.
Ayah,,sesungguhnya aku takut akan amarahmu dan tak pernah aku menginginkan untuk dibenci olehmu,namun aku hanyalah manusia biasa yang memiliki banyak kesalahan ,kumohon kau bersedia maafkan aku.
Ayah,,surat ini tidak kubuat untuk meminta belas kasihanmu,namun surat ini kubuat untuk menunjukan rasa sayangku terhadapmu.
Ayah,,kau adalah pelatih terbaikku yang melatihku untuk menghadapi kejamnya dunia ini,
yang mengajariku untuk berfikir sepektip,
yang mengajariku untuk terus menuntut ilmu,
yang mengajariku untuk tidak takut ketika seluruh dunia membenciku selama Allah dan Rosul'Nya tidak.

Terima kasih Ayah ..!
Ayah,,aku masih ingat ketika aku yang masih SD menangis setelah ayah marahi,
kemudian ayah datang dengan membawa 2 buah kelereng,terus ayah lemparkan kelereng itu ke bantal,dan kelereng itu sama sekali tidak melambung,lalu ayah lemparkan lagi kelereng itu ke lantai dan ternyata kelereng itu melambung dengan tinggi.
Lalu ayah katakan hidup itu ibarat kelereng ini,jika ingin melambungnya tidak bisa berlandasan bantal yang empuk,mau tidak mau harus mendapatkan hantaman dari lantai yang keras.

Ayah,,,perlu kau tahu dibalik tangisanku ,dibalik raut wajah cemberutku,sesungguhnya aku sadar bahwa kau mencintaiku dengan caramu sendiri.
Aku sadar bahwa kau menginginkanku untuk harus menjadi kuat .
Aku nangis bukan karna lemah,hanya saja ada saat-saat dimana seseorang membutuhkan proses.
dan jangan pernah kau anggap tangisku pertanda lemahnya diriku,aku tidak akan pernah menyerah untuk mendaki,meskipun berbagai pengorbanan yang harus aku lakukan.

Ayah,,aku mengerti kau selalu mendidik dengan caramu sendiri,dan aku paham..!
terkadang kau menuntutku untuk harus melalui jalur keras yang dulu pernah kau tapak.
!!..yahhh,,meskipun aku tersengal-sengal melewatinya,kumohon kau sabar dan terus mendukungku,kumohon jangan kau jatuhkan aku ,tuntun aku selangkah demi selangkah dan jangan kau paksa aku untuk langsung berlari.

Mungkin dengan surat ini aku bisa sedikit mengobati rasa kangen ini untuk sang ayah,
tenanglah engkau disana yahh,, :'(
Semoga Allah ngasih termpat yang terpuji..
Amien..!!
Penulis : Rudy Setia Permata

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot